0882022044248
Iklan DPRD Berau

Terima Banyak Keluhan soal Kurikulum Merdeka

$rows[judul]

Meditama.id, TANJUNG REDEB - Kurikulum Merdeka yang diterapkan di sekolah-sekolah Kabupaten Berau acap kali menuai kritik dari sejumlah orangtua murid. 

Banyak orangtua mengeluhkan beban tugas yang harus diselesaikan oleh anak-anak mereka, yang membuat mereka juga terpaksa terlibat aktif dalam mendampingi proses belajar di rumah.

Anggota DPRD Berau, Ichsan Rapi mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Menurutnya, meskipun kurikulum ini bertujuan memberikan kebebasan dalam proses belajar mengajar, pelaksanaannya harus memperhatikan kesejahteraan orangtua agar tidak menambah tekanan.

“Kurikulum Merdeka ini memang memiliki tujuan yang baik, tetapi kami menerima banyak keluhan dari orangtua yang merasa terbebani oleh banyaknya tugas yang diberikan. Ini bukan hanya soal pendidikan anak, tetapi juga soal kesejahteraan mental orangtua,” ungkap Ichsan, yang akrab disapa Iccang, beberapa waktu lalu.

Iccang menyarankan agar pihak sekolah meningkatkan komunikasi dengan orangtua murid. 

Ia mendorong adanya dialog yang lebih intensif, sehingga orangtua bisa lebih memahami tujuan di balik setiap tugas yang diberikan dan mendapatkan panduan yang jelas untuk mendampingi anak-anak mereka dengan lebih efektif. 

“Sekolah harus lebih peka terhadap situasi orangtua dan menciptakan sistem yang mendukung proses belajar mengajar di rumah. Kolaborasi antara sekolah dan orangtua sangat penting agar proses pendidikan berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Meski Kurikulum Merdeka memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Iccang menekankan pentingnya kerja sama antara sekolah, orangtua, dan pemerintah. 

Melalui masukan ini, diharapkan sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan produktif, yang tidak hanya mengutamakan pencapaian akademik, tetapi juga kesejahteraan seluruh pihak yang terlibat.(adv/jek)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)