0882022044248
Iklan DPRD Berau

Pemkot Balikpapan Berencana Jalan Tol Seksi 1A Jadi Percontohan Pembangunan Jalan Layang

$rows[judul] Keterangan Gambar : Rahmad Mas'ud

Meditama.id, BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan berencana menjadikan pembangunan Jalan Tol Seksi 1A yang mengarah ke Jalan Syarifuddin Yoes, Kecamatan Balikpapan Selatan, sebagai proyek percontohan untuk pembangunan jalan layang (flyover) di kota ini. Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, SE, M.E., menyampaikan hal tersebut usai melaksanakan Coffee Morning bersama jajaran Pemerintah Kota, pada Senin (20/1/2025).

Rahmad Mas’ud mengungkapkan, konsep pembangunan jalan layang ini sangat baik untuk estetika kota dan diharapkan dapat menjadi model untuk proyek serupa di masa depan. “Jalan layang ini sangat cocok untuk meningkatkan keindahan kota, sekaligus mengatasi kemacetan. Kami ingin menjadikan proyek ini sebagai percontohan untuk pengembangan jalan layang di Balikpapan,” ujar Rahmad.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, jalan layang tersebut direncanakan akan membentang sepanjang 5 kilometer, memungkinkan kendaraan untuk melaju di atas jalan kota yang padat. Namun, Rahmad juga menyampaikan bahwa ada tantangan terkait pembangunan jalan layang di Balikpapan, salah satunya adalah kondisi tanah yang berbentuk lempung dan rentan terhadap longsor.

“Di Balikpapan, tanahnya memiliki struktur yang lunak dan mudah longsor. Oleh karena itu, kami membutuhkan fondasi yang sangat kuat untuk mendukung struktur jalan layang ini,” jelas Rahmad.

Untuk itu, pada pembangunan Tol Seksi 1A, digunakan fondasi tumpukan bor (bore pile) yang umum diterapkan pada konstruksi bangunan vertikal di tanah lunak. Fondasi ini berupa tiang pancang yang ditanam hingga kedalaman 20 hingga 25 meter untuk memastikan kestabilan dan kekokohan struktur jalan layang.

“Metode bore pile ini akan memberikan kestabilan yang tinggi, terutama pada tanah dengan daya dukung rendah seperti di Balikpapan. Tiang pancang dengan diameter 80 hingga 120 sentimeter akan digunakan untuk mendukung struktur jalan layang,” tambah Rahmad.

Rahmad juga menyebutkan bahwa jika metode ini terbukti efektif, kemungkinan besar akan diterapkan pada proyek pembangunan jalan layang di Kawasan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara. Kawasan ini, yang memiliki kemiringan elevasi hingga 10 persen dan panjang turunan sekitar 2,5 kilometer, dikenal rawan kecelakaan lalu lintas.

“Pembangunan jalan layang di Muara Rapak sudah menjadi kebutuhan jangka panjang, mengingat kawasan ini sangat berisiko terhadap kecelakaan. Sebelumnya, pada tahun 2009, terjadi kecelakaan tragis yang melibatkan truk rem blong yang menabrak beberapa kendaraan, menyebabkan banyak korban jiwa,” kata Rahmad.

Kecelakaan yang terjadi di Muara Rapak tersebut melibatkan sebuah truk yang mengalami rem blong dan menyeruduk empat mobil serta lima sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah. Insiden itu menewaskan tiga orang dan mengakibatkan tujuh orang luka berat serta empat orang luka ringan.

Dengan adanya rencana pembangunan jalan layang, Pemkot Balikpapan berharap dapat mengurangi kecelakaan di kawasan rawan tersebut dan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas. “Kami berkomitmen untuk terus berupaya membuat kota ini lebih aman dan nyaman bagi pengendara,” tutup Rahmad.

Pembangunan jalan layang ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan infrastruktur dan transportasi di Balikpapan, serta menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan kemacetan dan keselamatan di kawasan-kawasan padat penduduk. (tim)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)