0882022044248
Iklan DPRD Berau

Ada IKN, Sandiaga Tambah Anggaran Parekraf Kaltim Jadi Rp 7,5 Triliun

$rows[judul] Keterangan Gambar : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno

BALIKPAPAN, meditama.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menambah anggaran untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Kalimantan Timur (Kaltim), dari sebelumnya 25 persen menjadi 30 persen.

Besaran porsi anggaran ini ekuivalen dengan Rp 7,5 triliun dari total Rp 25 triliun anggaran parekraf Nasional. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan hal itu saat menghadiri acara Nemuin Komunitas (Netas) di Balikpapan, Rabu (1/5/2024).

"Khusus untuk Kaltim karena ada Ibu Kota Nusantara (IKN) ini akan lebih dari 25 persen mendekati 30 persen," ujar Sandiaga. Sandiaga mengungkapkan, dari total anggaran tersebut, tingkat penyerapannya sangat baik. Hal ini tecermin dari kontribusi parekraf ke Product Domestic Brutto (PDB) Nasional hampir 8 persen.

Oleh karena itu, imbuh Sandiaga, Kemenparekraf akan terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk menyukseskan IKN dengan menciptakan produk-produk ekonomi kreatif yang bisa membuka peluang kerja dan usaha yang luas.

Termasuk juga membuat program-program latihan dan meningkatkan permodalan agar komunitas-komunitas dan pelaku usaha ekonomi kreatif semakin kuat perannya dalam membangun Balikpapan, IKN, dan Kalimantan Timur.

Karena faktanya, tulang punggung dari pembangunan ekonomi di Kaltim adalah peran komunitas. "Oleh karena itu kita harapkan ini akan terus berkesinambungan," ucap Sandiaga.

Selain menambah anggaran, Kemenparekraf juga telah menyusun peta jalan atau roadmap pariwisata hijau atau ramah lingkungan (ecotourism). Pertama, melalui kelembagaan desa wisata yang dinilai Sandiaga paling tepat untuk pengembangan ecotourism, di IKN dan Kaltim secara umum.

Kedua, mengoptimalkan peran komunitas-komunitas pecinta lingkungan dengan menawarkan beberapa festival seperti Mathilda Fest. Rencananya, Mathilda Fest ini akan diajukan menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) sebagai program tahunan.

Adapun catatan khusus Sandiaga terkait kendala industri pariwisata di Kaltim mencakup kebersihan yang harus dikelola dengan baik melalui pengelolaan sampah terintegrasi dengan memberdayakan komunitas, penggunaan energi baru terbarukan (EBT), dan konservasi  mangrove.

"Saya melihat ini bisa menciptakan produk wisata carbon offset, jadi dengan menyediakan paket wisata carbon offset ini yang datang ke IKN, bisa diajak untuk menanam mangrove, merestorasi terumbu karang di Derawan atau Maratua," tutur Sandiaga.

Diharapkan, melalui kegiatan ini emisi karbon yang dihasilakan dari kegiatan pariwisata dan pembangunan, khususnya di IKN bisa direduksi secara optimal. (net)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)