0882022044248
Iklan DPRD Berau

Soroti Isu Perundungan dan Kekerasan Terhadap Anak di Sekolah

$rows[judul]

Meditama.id, TANJUNG REDEB - Anggota Komisi I DPRD Berau, Rudi P Mangunsong, memberikan perhatian serius terhadap isu perundungan dan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah. 

Menurutnya, tindakan perundungan dan kekerasan, baik fisik maupun mental, dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak dan dapat menimbulkan masalah sosial jangka panjang jika tidak segera diatasi.

Rudi mengungkapkan bahwa perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah masih menjadi masalah yang harus ditangani dengan lebih serius. 

Ia meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, untuk meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah agar kasus-kasus perundungan dan kekerasan terhadap anak dapat dicegah lebih dini.

“Hal ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang bebas dari kekerasan, baik fisik maupun mental. Dampak buruk dari perundungan dan kekerasan ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental anak, tetapi juga bisa memengaruhi perilaku sosial mereka di masa depan,” ujarnya. 

Rudi menekankan bahwa pergaulan anak remaja di usia sekolah rentan terjerumus dalam perilaku yang melanggar norma sosial dan agama jika tidak ada pengawasan yang memadai.

Politikus dari DPRD Berau ini juga menambahkan bahwa anak-anak perlu diberikan pemahaman yang baik tentang konsekuensi dari perilaku perundungan dan kekerasan. 

Ia menegaskan pentingnya pendidikan dan pembinaan sejak dini untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak terus berkembang di kalangan siswa.

“Anak-anak harus diberi pemahaman yang jelas bahwa perundungan dan kekerasan itu berdampak buruk dalam jangka panjang, baik terhadap korban maupun pelaku. Ini harus menjadi perhatian serius, bukan hanya bagi pihak sekolah, tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat,” ungkapnya.

Untuk itu, Rudi menyarankan agar Dinas Pendidikan Berau bersama instansi terkait lainnya dapat melakukan upaya pencegahan dengan melakukan program pendidikan secara rutin di sekolah-sekolah, yang membahas dampak buruk dari perundungan dan kekerasan. 

“Saya berharap di setiap sekolah bisa diadakan pembelajaran atau pemahaman setiap hari tentang dampak buruk perilaku bullying serta kekerasan. Jangan pernah menganggap remeh dampaknya, karena ini berpengaruh besar terhadap perkembangan karakter dan psikologis anak,” tegasnya.

Selain peran sekolah, Rudi juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan perundungan dan kekerasan terhadap anak. 

Ia menyebut bahwa orang tua harus lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan memberikan pemahaman yang benar sejak dini. 

“Orangtua harus lebih peka dan sensitif terhadap perilaku anak-anak. Jangan sampai anak-anak menganggap bullying sebagai hal yang lucu dan boleh dilakukan. Ini harus dicegah sejak dini, dan orang tua memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman tersebut,” tuturnya.

Rudi juga mengingatkan bahwa pendekatan agama dapat menjadi salah satu alat penting untuk membentuk karakter anak yang baik. 

Ia berharap agar pendidikan agama turut disampaikan dengan jelas kepada anak-anak untuk memperkuat moral dan etika mereka, serta menghindarkan mereka dari perilaku kekerasan atau perundungan.

“Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak kita. Saya yakin dengan pendekatan yang tepat, kita bisa menciptakan generasi muda yang bebas dari kekerasan dan perundungan,” pungkasnya.(adv/jek)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)