Meditama.id, TANJUNG REDEB – Ikut hadir dalam agenda tahunan Abut Bassar Banua Hari Jadi ke-21 Kelurahan Gunung Tabur. Anggota DPRD Berau Gideon Andris menilai perhatian pemerintah daerah terhadap acara kebudayaan dan berbagai suku di Bumi Batiwakkal diharapkan lebih maksimal.
Menurut Dion- sapaan akrabnya, Kabupaten Berau memiliki banyak suku dan budaya. Dengan keberagaman tersebut menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau harus bisa lebih memperhatikan para penggiat budaya yang ada saat ini.
"Budaya yang ada di Berau tergantung kita ya bagaimana merawatnya. Tetapi saya perhatian pemerintah sudah berjalan maksimal dan Pemkab Berau juga bisa merangkul itu semua dengan baik," ujarnya kepada awak media ini.
Tak hanya itu, ia pun mengapresiasi para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mampu memberdayakan keberagaman kearifan lokal di Kabupaten Berau
"Sebagai contoh yang disajikan pertunjukan acara Hari Ulang Tahun (HUT) Kelurahan Gunung Tabur ke-21 dan Abut Bassar Masyarakat adat kesultanan Gunung Tabur ke-3 merupakan bagian pelestarian budaya lokal turun temurun telah terjaga," bebernya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk terus saling merawat keberagaman suku dan budaya yang ada saat ini. Pasalnya, menurut ia itu adalah salah satu aset yang baik untuk daerah kedepannya.
"Serta kesadaran masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Contoh di Jepang negara yang maju dapat melestarikan budayanya, saya rasa di Indonesia khususnya di Berau pun bisa melestarikan budaya dengan beberapa kegiatan yang sering dilakukan setiap tahunnya," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar pemerintah dan masyarakat tidak lengah untuk belajar terus menerus tentang perkembangan budaya.
"Sebagai warga daerah dan memiliki kebudayaan yang banyak, tentu harus bisa memilah, mana budaya yang baik dan implementasi ke masyarakat mana yang harus dihindari maka kebudayaan harus tetap dijaga dan dilestarikan," pungkasnya.(adv/jek)
Tulis Komentar